Subscribe to esahabat

Powered by asia.groups.yahoo.com

Menjaga Lidah Bibir Kita

Mazmur 34:12-15

Saat ini kita ada di zaman akhir. Dan jika kita mengikuti perkembangan zaman, zaman ini bukan semakin baik tapi justru semakin sulit (2 Timotius 3:1). Saya percaya bahwa kita semua, sekalipun keadaan di zaman ini sedang sulit, kita tetap hidup dan diberkati Tuhan. Oleh karena itu, ada kunci bagi tiap-tiap orang yang rindu memiliki kehidupan yang lebih baik, penuh gairah dan diberkati Tuhan. Dan menurut Firman Tuhan, salah satu kuncinya adalah menjaga lidah bibir kita.

Kita tidak akan membahas tentang bagaimana menjaga lidah bibir kita, sebab saya percaya, semua dapat menjaga lidah bibirnya. Namun di dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang kepada siapa kita harus menjaga lidah bibir kita.

1. Kepada Tuhan.
Sering kali, orang tidak menjaga lidah bibirnya terhadap Tuhan. Sering apa yang keluar dari mulutnya, sangat menyakitkan hati Tuhan.

Contoh:
Ketika bangsa Israel mengalami masa pencobaan, mereka melihat orang-orang yang fasik hidup dengan makmur, sukses, dan sepertinya orang-orang fasik itu hidup bahagia. Bangsa Israel mulai bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan. Perkataan mereka sangat menyakiti hati Tuhan (Maleakhi 3:13-15).

Jika kita melihat kehidupan nabi Ayub, Ayub tidaklah demikian. Sekalipun Ayub mengalami masa pencobaan yang besar, Ayub tetap menjaga lidah bibirnya terhadap Allah (Ayub 1:22; 2:10). Orang yang takut pada Tuhan akan menjaga lidah bibirnya terhadap Tuhan.
Orang yang menjaga lidah bibirnya, Ayat Suci mengatakan Tuhan akan memberkati dia bahkan Tuhan akan menyelamatkannya (Mazmur 24:3-6).

Saudara, mengapa Tuhan menganggap menjaga lidah bibir itu penting? Karena Tuhan memperhatikan apa yang kita katakan dan Tuhan mendengar! Semua perkataan kita ditulis dalam kitab peringatan dan orang yang menjaga lidah bibirnya akan menjadi milik kesayangan Tuhan! Sama seperti bapa sayang kepada anak-anaknya (Maleakhi 3:16-17).

2. Kepada sesama kita.
Sering kali kita tanpa sadar atau tidak menyakiti sesama kita dengan perkataan kita. Perkataan kita bukan seharusnya memberkati tetapi malah mengutuki (Yakobus 3:9-10).

Contohnya:
Masih ingat kisah Bileam yang disuruh mengutuki bangsa Israel? (Bilangan 22:2-6). Siapa yang kau berkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kau kutuki, dia kena kutuk.

Firman Tuhan mengingatkan bahwa perkataan yang buruk itu seperti penyakit kanker yang menjalar keseluruh tubuh (2 Timotius 2:16-17). Seharusnya perkataan kita membawa kebaikan bagi orang lain. Namun seringkali perkataan kita justru membuat keadaan orang lain bertambah buruk (Efesus 4:29; Mazmur 45:3 – Tuhan senantiasa memberkati orang yang perkataannya penuh kemurahan)

3. Kepada diri sendiri.
Ada kuasa di dalam perkataan kita (Amsal 18:21). Sering kali kita merendahkan diri sendiri dengan perkataannya sendiri. Saudara masih ingat dengan kisah “kedua belas pengintai”? 10 diantaranya merendahkan diri sendiri dengan perkataannya (Bilangan 13:33). Dan akhirnya 10 pengintai itu tidak masuk tanah Perjanjian karena perkataan mereka sendiri.

Jangan menilai diri saudara menurut pandangan diri sendiri atau orang lain. Tetapi hargailah diri saudara seperti Tuhan memandang saudara berharga di hadapanNya.

Jangan berkata saya tidak mampu sebelum saudara mencobanya. Saya percaya setiap orang diberi kesempatan yang sama oleh Tuhan.

Jangan berkata yang negative terhadap diri sendiri. Perkatakan Firman Tuhan Filipi 4:13; Roma 8:31,37 dan masih banyak lagi Firman Tuhan yang lain.

Kesaksian:
Ibu Rowling – Seorang penulis terkaya dan terlaris penjualannya dalam sejarah! Penulis buku Harry Potter.
Bukunya sudah terjual sebanyak 375jt di seluruh dunia. Bahkan dalam 1 bukunya terjual 15jt copy. Luar biasa!
Apakah ibu Rowling dari keluarga kaya? Inilah kata ibu Rowling ketika diwawancarai: Anda mungkin tidak pernah tahu, betapa menyedihkannya hidup tanpa uang sama sekali. Kecuali jika Anda sudah pernah mengalaminya, seperti yang aku alami.
Ibu Rowling adalah seorang ibu tunggal yang harus menghidupi anak-anaknya dengan hidup serba kekurangan. Bahkan ibu Rowling harus hidup dari santunan pemerintah Inggris karena masuk kategori orang miskin. Hanya dengan mesin ketik tua, ibu Rowling menulis naskahnya. Bahkan ia terpaksa harus mengetik ulang beberapa buku hanya karena tidak mampu membayar biaya fotocopy. Apakah di tempat ini ada yang semiskin ibu Rowing yang sampai-sampai untuk fotocopy saja tidak punya uang?
Ibu Rowling tidak berkata yang negative tapi ibu Rowling ini berjuang. Dan akhirnya dia menjadi sukses.

1 Comment to "Menjaga Lidah Bibir Kita"

Posted by Anonim ( 29 Januari 2010 pukul 11.30 )

SETUJU!

Posting Komentar

Mohon tulis nama Anda dan alamat email. Terima kasih