Subscribe to esahabat

Powered by asia.groups.yahoo.com

Keselamatan Hanya Ada Di Dalam Yesus

 


Kata Yesus kepadanya “Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:6)
Kita perlu diselamatkan dari hal apa saja
1. Kita perlu diselamatkan dari dosa (Rom 6:23)
2. Diselamatkan dari penghakiman (Rom 2:21)
3. Diselamatkan dari perbudakan (Rom 8:21)

Mengapa kita perlu diselamatkan
1. Karena kita telah berdosa dan telah hilang kemuliaan Tuhan (Rom 3:23)
2. Kita telah hidup dengan cara yang sia-sia (1 Pet 1:18)

Yesus dengan tegas telah memproklamirkan bahwa Dia adalah Juruselamat dan hanya oleh Dialah manusia diselamatkan (Yoh 10:9 ; kis 4:12) kalau begitu:
1. Bagaimana dengan pandangan yang lain “manusia diselamatkan karena berbuat baik atau amal ibadah?”
2. Bagaimana bila orang lain menganggap bahwa statemen Yesus adalah gambaran dari sisi Kristiani semata?
3. Dan apa pula yang dimaksudkan diselamatkan karena iman ? (Ef 2:8)

Sekali lagi yang mempertegas statemen keselamatan hanya ada didalam dirinya
1. Percaya selamat, tidak percaya binasa (Yoh 3:16)
2. Memang Dia datang tugasnya untuk menyelamatkan dunia dari kebinasaan (Yoh 12:47)

Renungkan dan jawablah
1. Kemana arah keselamatan yang kita terima
2. Apakah keselamatan itu dapat terhilang
3. Kemana akhirnya bagi mereka yang tidak percaya Yesus

Keselamatan hanya ada di dalam Yesus, berarti diluar Yesus pasti tidak ada keselamatan

, 0 Comments

Bertobat Kunci Utama Masuk Kerajaan Sorga

Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negri yang dinaungi maut, telah terbit terang. Sejak waktu itulah Yesus membritakan “Bertobatlah sebab kerajaan sorga sudah dekat.” (Mat 4:16,17)

Dapatkah anda memberi 2 alasan mengapa isi pertama kotbah Yesus “bertobatlah”
1.Karena bagnsa sedang berada di dalam kegelapan (ayat 16)
2.Tanpa bertobat tidak akan masuk kerajaan sorga (Yoh 3:5)

Apa artinya bertobat !
Berbalik atau berpaling 180 drajad, dari wilayah kegelapan kepada terangnya Tuhan atau meninggalkan hidup dari dalam dosa dan hidup di dalam kebenaran

Kadang pada kenyataanya ada orang yang menyatakan telah bertobat, tetapi pada kehidupannya sehari-hari orang lain yang ada disekitarnya kurang dapat melihat bukti atau buah dari pertobatannya.

Kalau begitu apa bukti dari seseorang yang telah bertobat
1.Yohanes Pembaptis berkata “hasilkanlah buah pertobatan” (Mat 3:8) apa yang dimaksudkan buah pada ayat diatas dan menyangkut apa saja buah itu secara praktis ?
2.Yesus berkata “bila buahnya baik” (Mat 12:33)
3.Apa aplikasinya dalam hidup orang yang telah bertobat.
Kita perlu bertobat dari 3 hal besar yang selalu menjadi penghalang kemajuan rohani dan yang dapat merusak citra kita sebagai baitnya Tuhan :
Pertama: Kita harus bertobat dari dosa Yoh 8:34
Kedua: Bertobat dari keinginan daging Rom 8:7
Ketiga: Bertobat dari hal-hal yang fana Mrk 7:21

Renungkan dan jawablah :
1.Apa yang membuat orang sukar untuk bertobat
2.Apa yang dihasilkan dari hidup pertobatan
3.Bagaimana gambaran hidup orang yang sungguh-sungguh bertobat

Bertobat bukanlah sesuatu hal yang kita perkatakan, melainkan banyak hal yang kita dapat lakukan di dalam kebenaran

, 0 Comments

Umat Pilihan Allah

Nats Alkitab : 1 Petrus 1:1-12

Ayat 1:
“Orang-orang pendatang atau asing” (παρεπίδημος parepidēmos) sebenarnya kata ini ditujukan untuk orang-orang Yahudi yang diusir dari Yerusalem dan mereka tersebar di daerah orang-orang non Yahudi yaitu di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia kecil dan Bitinia. Namun demikian, kata “pendatang atau asing” ini juga ditujukan kepada setiap kita orang percaya dimana Firman Tuhan sendiri berkata dalam Yoh.17:16; Fil.3:20; Ibr.11:13; Ibr.13:14.

Menjadi orang asing atau pendatang itu artinya adalah:
1.Mengikuti jejak Yesus – Luk.9:58
2.Meninggalkan keduniawian demi Kristus – Rm.8:13
3.Mengarahkan pikiran kita pada perkara-perkara yg di Sorga – Kol.3:2
4.Mengajak orang lain mengikuti jalan kebenaran – Dan.12:3 *lihat dlm 1 Ptr.1:12
5.Siap menderita demi Kristus – 1 Ptr.2:21 *lihat dlm 1 Ptr.1:6-7

Ayat 2:
“Orang-orang yang dipilih” (ἐκλεκτός eklektos) artinya adalah gereja Tuhan; jemaat Tuhan; umat pilihan Allah. Dalam hal ini, Allah sendiri yang memilih umat-Nya seperti Firman Tuhan dalam Mat.22:14 “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih”. Allah tidak sembarangan dalam memilih. Allah memilih kita karena kita memilih untuk percaya kepada Yesus sebagi Tuhan dan Juru selamat kita. Memang Allah memanggil semua orang untuk percaya dan diselamatkan tetapi Allah hanya memilih orang-orang yang percaya.
Jadi, ibarat sebuah kapal yg berlayar mengarungi samudera yg luas untuk menuju pelabuhan peristirahatan. Kapal itu adalah Gereja Tuhan. Tuhan Yesus sebagai Kaptennya. Tuhan mengundang semua orang masuk dalam kapalnya untuk diselamatkan, namun tidak semua datang kepadaNya. Orang-orang yang menanggapi panggilan Tuhan dan masuk dalam kapalNya, merekalah orang-orang pilihanNya. Selama mereka tetap ada di dalam kapal dan bersama Kapten, mereka adalah orang pilihan. Tetapi apabila mereka keluar dari kapal dan meninggalkan Kapten, mereka bukan lagi orang-orang pilihan. Karena mereka telah menyia-nyiakan panggilan dan pilihan Tuhan atas hidup mereka.

Perlu diketahui, Allah memilih kita dengan maksud supaya kita:
1.Dibenarkan – Rm.8:30
2.Dimuliakan – Rm.8:30
3.Dijadikan serupa dengan Anak-Nya – Rm.8:29
4.Dijadikan suatu umat yg kudus dan tak bercacat cela – Ef.1:4
5.Menerima puji-pujian, kehormatan dan kemuliaan – 1 Ptr.1:7
6.Menerima Roh Kudus yang dijanjikan – Gal.3:14
7.Melakukan perbuatan baik – Ef.2:10

Kesimpulan:
1.Menyadari bahwa kita adalah orang asing dan pendatang di muka bumi ini. Segala apa yang kita kerjakan, semata-mata demi Kerajaan Sorga yaitu memuliakan nama Tuhan kita.
2.Allah telah memilih kita karena Allah sangat mengasihi kita. Allah memilih kita supaya segala janji-janjiNya digenapi dalam kehidupan kita. Untuk itu jangan kita menyia-nyiakan pilihan Allah atas hidup kita yakni dengan cara keluar dari rencana Allah. Marilah kita tetap setia akan panggilan dan pilihan Allah atas hidup kita. Amen.

, 0 Comments

Pekerjaan Dan Pelayanan

Ada banyak orang Kristen yang belum memahami apa hubungan antara pekerjaan dan pelayanan. Untuk dapat memahaminya kita perlu mengerti apa itu “Target kita” dan apa itu “Fasilitas”. Pada prinsipnya, perjalanan hidup orang percaya, harus memiliki keseimbangan antara bekerja untuk nafkah dan pelayanan sebab itu adalah kehendak Allah.

Kita hidup bukan hanya untuk sementara saja di dunia ini, tetapi kita hidup terutama untuk hidup kekal, yaitu di Sorga. Hidup kekal di Sorga, itulah target hidup orang beriman.

Semua pekerjaan sehari-hari, bekerja untuk nafkah itu kita pandang sebagai fasilitas atau penunjang untuk kita bisa hidup selama di dunia ini.
Hal Target dan Fasilitas ini tidak boleh dibalik. Kalau orang Kristen duniawi, target hidup mereka adalah mengejar hal-hal yang fana, sedangkan hal-hal yang rohani seringkali hanya ala kadarnya, kurang diperhatikan. Karena itu, banyak orang Kristen duniawi yg hidup rohaninya berantakan sehingga gaya hidup mereka seperti orang dunia yang hendak binasa.
Karena itu, Sorga adalah Target kita. Maka segala berkat Allah yaitu, nafkah kita, kesehatan, keluarga, kekayaan kita, kita pakai, kita arahkan dan kita investasikan untuk mencapai target yang kekal ( Fil. 1:21-22 ).
Biasanya hal-hal jasmani ini lebih diperhatikan sebab kelihatan, dan pelayanan rohani sering kali diabaikan. Dan untuk itu, kedua-duanya harus ada. Selain kita mempunyai pekerjaan yang fana, kita juga harus melakukan kehendak Allah. Sebab dalam Mat. 7:21 berkata tidak semua orang berseru kepada Tuhan akan diselamatkan tetapi yang juga melakukan kehendak Tuhan, yaitu pelayanan bagi Tuhan.
Jadi jika kita membaca 2 Tes. 3:10, kita harus memiliki pekerjaan sehari-hari untuk nafkah, ini yang kita sebut berkat jasmani. Dan juga kita harus memiliki pekerjaan rohani untuk berkat rohani ( Yoh. 4:34 ).

Jangan kita menjadi pincang, karena tidak menjaga keseimbangan ini. Seperti orang dalam Luk. 12:21 yang mempunyai banyak pekerjaan di dunia dan kaya, tetapi tidak mau melakukan kehendak Allah sehingga miskin dihadapan Allah. Seperti orang yang naik sepeda hanya dengan 1 roda, pasti banyak susah dan tidak sampai tujuan.
Sebab itu kita harus memiliki pelayanan. Teristimewa di dalam tempat kita bekerja. Sebab sebagian besar waktu kita 8-10 jam sehari dipakai untuk bekerja. Sebab itu, kalau kita bekerja harus ada kesaksian yang baik, supaya pelayanan rohani kita diterima dan berbuah di tempat kita bekerja.

Bagaimana melakukan pelayanan rohani ketika di tempat kerja?

1.Kita harus tahu bahwa tempat kita bekerja bukan hanya tempat untuk mencari nafkah tetapi juga sebagai ladang pelayanan kita. Menurut Mat. 5:13-14 Tuhan menghendaki supaya kita menjadi garam dunia dan terang dunia, bukan hanya garam gereja dan terang gereja. Tuhan menghendaki kita mengasihi dan turut dalam penyelamatan orang-orag di sekeliling kita.

2.Hidup kita sendiri harus benar. Dan kita memiliki kesaksian yang baik. Kalau kita memiliki kesaksian yang tidak baik, hal itu akan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Hal ini kita harus selalu minta Roh Kudus menolong kita.

3.Kita bisa menaruh traktat dan majalah-majalah rohani di meja kita atau ditempat yang sekiranya orang lain bisa membacanya.

4.Kita bisa mulai bersaksi secara pribadi dalam setiap kesempatan yang ada.

5.Membuat persekutuan doa, dengan seijin pimpinan kantor dan minta bimbingan dari gereja.

Demikianlah Tuhan menghendaki setiap orang beriman memiliki keseimbangan antara kerja dan pelayanan. Dan orang beriman bisa membedakan antara fasilitas dan target, supaya pada akhirnya kita semua satu kali kelak menerima mahkota kehidupan yang telah Tuhan sediakan bagi orang percaya.

, 0 Comments

Hidup Berbeda di Tengah Dunia Menurut Kitab Mazmur 1:1-6



Hidup Berbeda di Tengah Dunia

Ayat 1 : “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh”

“Berbahagialah” = אשׁר ‘esher (Bhs. Ibrani) artinya diberkatilah; berbahagialah.
“Berjalan, berdiri, duduk” = berbicara tentang sikap hidup manusia.

Pengertian : Setiap orang pasti ingin hidupnya selalu diberkati oleh Tuhan. Dan setiap orang juga ingin memiliki kehidupan yang berbahagia. Rahasia hidup yang diberkati Tuhan dan hidup yang berbahagia adalah memperhatikan sikap, tingkah laku, dan gaya hidupnya. Tentu saja seturut dengan Firman Tuhan.

“Orang fasik” = רשׁע raw-shaw' (Bhs. Ibrani) artinya orang yg tidak beriman; orang yang tahu Tuhan namun tidak melakukan Firman Tuhan.
Dilukiskan sebagai:
1.Buta dengan sengaja Mat 23:17,19,26
2.Keji. Yes 32:6
3.Membenarkan diri. Yes 65:5; Luk 18:11
4.Serakah. Yeh 33:31; 2Pet 2:3
5.Menyombongkan diri. Mat 6:2,5,16; 23:5
6.Mencari kesalahan. Mat 7:3-5; Luk 13:14,15
7.Lebih mementingkan adat istiadat dari pada Firman Tuhan. Mat 15:1-3
8.Taat dalam kewajiban yang kecil, tetapi melalaikan kewajibab-kewajiban yang besar. Mat 23:23,24
9.Pura-pura beribadah. 2Tim 3:5
10.Mencari kesucian luar saja. Luk 11:39
11.Mengajarkan tetapi tidak melakukan. Yeh 33:31,32; Mat 23:3; Rom 2:17-23
12.Memuliakan Allah dengan bibir saja. Yes 29:13; Mat 15:8
13.Bermegah dalam perkara lahir saja. 2Kor 5:12
14.Berharap kepada hak-haknya. Yer 7:4; Mat 3:9
15.Kelihatan rajin dalam pekerjaan Tuhan. Yes 58:2
16.Rajin membawa orang masuk agama. Mat 23:15
17.Suka dihormati. Mat 23:6,7

“Orang berdosa” = חטּא khat-taw' (Bhs. Ibrani) artinya orang yang melakukan kejahatan; pelanggar hukum; seorang yang berdosa.

“Pencemooh” = לוּץ loots (Bhs. Ibrani) artinya orang yang mengejek; mencaci maki; mengolok-olok; lebih ditujukan kepada Tuhan.

Pengertian : “Orang fasik, orang berdosa, dan pencemooh” ketiganya mewakili orang duniawi yang hidupnya tidak tinggal dalam Firman Tuhan. Selama kita hidup, kita akan bertemu dengan ketiga macam orang ini. Dalam ayat ini, orang yang ingin hidupnya diberkati dan berbahagia, harus menolak ajakan, bujukan, dan tidak mengikuti langkah orang-orang fasik, berdosa, dan pencemooh.

Ayat 2 : “Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”

“Kesukaannya” = חפץ khay'-fets artinya kesenangannya; keinginannya; menganggap hal merenungkan Firman Tuhan itu lebih berharga; dengan sepenuh hati.

“Taurat TUHAN” = תּרה תּורה to-raw' artinya suatu ajaran; hukum – terutama Kesepuluh perintah Allah atau Pentateuch. Kata “Tora” ini berhubungan dengan kata kerja “Hora” yang artinya memimpin; mengajar dan mendidik – 2 Tim.3:16.

“Merenungkan” = הגה haw-gaw' artinya diperkatakan; dibahas lebih dalam; dipikirkan / direnungkan. Dan perenungan berbeda dengan berdoa – Yak.1:25
“Siang dan malam” artinya setiap hari; ada waktu yang kita berikan secara khusus.

Pengertian : ini adalah sikap hidup daripada orang benar. Setiap orang yang ingin menerima berkat dari Tuhan dan memiliki kehidupan berbahagia, mereka akan senantiasa merenungkan Firman Tuhan, sehingga membentuk dan mengisi pikiran, pembicaraan dan perbuatannya – Kis.17:11.

Ayat 3 : ”Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

“Air” = sering kali melambangkan Roh Allah dimana Allah adalah Sumber kehidupan – Yoh.7:38-39.

“Berhasil” = צלחtsaw-lakh' artinya menjadi lebih baik; mengalami kemajuan; beruntung; makmur dan sukses. Hal ini bukan berarti orang itu tidak akan mengalami kegagalan ataupun kekurangan. Kita harus mengakui bahwa ajaran Alkitab bahwa Allah mungkin mengijinkan anak-anakNya mengalami kekurangan. Kemungkinan Allah mengijinkannya karena :
1.Agar didorong untuk lebih percaya kepada-Nya dan mengembangkan iman, ketabahan rohani dan pelayanan kita (Rom 8:35-39; 2Kor 4:7-12; 6:4-10; 12:7-10;1Pet 1:6-7).
2.Kita mungkin mengalami kesusahan yang amat berat ketika kesaksian kita mengenai Kristus dan pelayanan kita kepada-Nya mendatangkan penganiayaan dan penindasan dari dunia. ( Luk 6:20-23; Ibr 10:32-34; 1Pet 2:19-21; Wahy 2:9-10)
3.Kita mungkin menderita kemiskinan disebabkan oleh bencana nasional atau alam seperti peperangan, bencana kelaparan, bencana kekeringan, atau keadaan sosio-ekonomi yang parah (Kis 11:28-30; 2Kor 8:2,12-14).
Namun ada janji bagi anak-anakNya seperti dalam Maz.34:20 dan Ibr.13:5b.

Ayat 4-6 : “Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

“sekam” atau jerami.

“Angin” = רוּח roo'-akh nafas Allah.

“Tiupan angin” melambangkan kemurkaan Allah TB Ayu 21:18; Maz 35:5; Yes 17:13; 29:5; Maz 11:6.

Pengertian : ayat 4-6 melukiskan orang berdosa yang tidak mau bertobat dengan tiga gambaran yang mengerikan:
1.Mereka seperti "sekam" yang ditiup angin; dihempaskan.
2.Mereka akan dihukum Allah pada hari penghakiman.
3.Mereka akan binasa dalam kekekalan.

, 0 Comments